sunray

sunray
Light

Sabtu, 17 September 2016

YERUSALEM / PALESTINA / TANAH YANG DIJANJIKAN part 3

PERANG SALIB



PERANG SALIB I

27 November 1095, Paus Urban II berbicara di depan para pembesar dan kalangan biasa si Clermont untuk meminta penaklukkan Yerusalem dan pembebasan Makam suci, perlindungan peziarah, pembasmian kaum kafir dengan imbalan penebusan dosa. Ini jihad versi Kristen. Saat itu sedang masa demam keagamaan, Yerusalem adalah kota Yesus, kota suci tertinggi. Banyak golongan tinggi maupun rendah menjawab seruan Paus Urban II. Orang Kristen diberi kesempatan mendapatkan pengampunan dari segala dosa.

80.000 orang mengambil sumpah salib. Sebagian ada pangeran, ksatria, geng-geng perusuh, dan sebagian petani. Saat perjalanan dari Eropa menuju Konstantinopel, mereka memaksa pindah agama dan membantai ribuan orang Yahudi sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap Yesus. Kaisar Konstantinopel Alexios, setengah ngeri menyambut tentara ini dan langsung memerintahkan mereka segera ke Palestina.

Dalam perjalanan mereka diserang pasukan Turki, tapi tentara salib ini menang. Tak lama kemudian mereka berhasil merebut Antioch, para Amir Turki dan Fatimiyah membuat perjanjian dengan mereka dengan melepas Jaffa. Para tentara salib itupun bisa menempuh jalan singkat menuju Palestina. Para tentara Eropa ini beruntung, mereka menyerang wilayah yang nahas, terpecah belah di bawah khalifah-khalifah, sultan-sultan, Amir-amir yang saling bermusuhan tanpa solidatitas (Turki dan Arab).

Sementara di Palestina pasukan Mesir dibantu militan Islam dan Yahudi bersiap-siap membuat pertahanan. Orang-orang kristen diusir keluar Palestina, namun mereka diselamatkan wasir Mesir.

Pembantaian di Bukit Kuil

Meski harus berjalan kaki karena kuda harus menjadi makanan akhirnya mereka tiba, namun mereka kesulitan masuk karena tembok yang tinggi, dan tentara dan militan Palestina bertahan dengan sangat baik. Tentara salib tertahan diluar tembok. Namun beruntung, ada pelaut Genoa mendarat di Jaffa. Mereka mempleteli kapal untuk diambil kayunya untuk dibuat tangga dan pelontar.

Malam 13 Juli, setelah Uskup selesai melakukan prosesi mengkhotbhai tentara, akhirnya mereka siap. Tentara salib mulai memasang tangga di tempat-tempat strategis dan naik. Kubu Muslim memanah-manahin mereka. Tentara salib menghujani mereka dengan pelontar-pelontar, menyerang mereka dari Utara dan Selatan, dan akhirnya berhasil masuk. Gubernur Palestina setuju menyerah dengan imbalan nyawa seluruh garnisunnya diselamatkan.

Sipil dan tentara Palestina lari ke Bukit Kuil / Haram al Syarif, namun mereka diburu disana. Halaman yang sakral itu penuh orang yang putus asa. Namun mereka dibantai, dipenggal, bangga dengan darah kafir. Penduduk sampai memanjat atap mesjid Al Aqsa dan Kubah Batu, tapi mereka tetap dikejar sampai mati, ada yang memilih melompat mati, orang-orang Yahudi yang bersembunyi dibakar, setiap tentara salib dijanjikan memiliki sebuah rumah di sini. Jadi para tentara menggeledah rumah satu per satu dan membunuh penghuninya. Para sejarahwan Muslim mengklaim 70.000-100.000 orang tewas.

Setelah meredah, tawanan-tawanan berharga dilelang sebagai budak oleh orang-orang Frank ini (tentara salib), harta benda dirampas. Perang ini bagi pangeran-pangeran hanyalah sebuah peluang memperkaya diri untuk menciptakan wilayah-wilayah kekuasaan untuk pribadi. Pangeran mulai ribut soal pembagian wilayah. Tentara salib menguasai 4 kota; Tripoli, Palestina, Antioch, dan Edessa. Palestina (Yerusalem) dipimpin oleh Pangeran Godfrey.

Namun bagi kebanyakan tentara salib ini sudah selesai. Mereka meninggalkan Godfrey yang menyisakan hanya 300 ksatria dan 2.000 anggota infanteri bersama dengan warga yang hampir tidak cukup memenuhi satu perkampungan. Namun Godfrey untuk sementara beruntung, reaksi dunia Islam sepi karena terlalu sibuk dengan perang saudara.

PARA TOKOH PERANG SALIB I


Baldwin: Raja Pertama

Pada 18 Juli 1100, Godfrey meninggal karena typus. Baldwin yang menjadi pangeran Edessa, saudara Godfrey diangkat menjadi Raja Yerusalem.

Pasukannya sangat kecil tak lebih dari 1.000 ksatria dan 5.000 infanteri, sehingga dia merekrut tambahan tentara lokal. Dia bersekutu dengan armada Genoa, Venesia, dan Inggris untuk menaklukkan pesisir Palestina. Baldwin berkali-kali memerangi Mesir. Suatu kali Mesir mengalahkannya, namun ia kembali lagi menggalang ksatrianya dan menundukkan orang Mesir.

Tahun 1110 dan 1113 serbuan orang Mesir sempat mengancam Yerusalem. Baldwin menjadikan Mesjid Al Aqsa sebagai Istana kerajaan. Banyakntentara salib mengira Mesjid al Aqsa dibangun oleh Raja Sulaiman atau tidak Kaisar Constantin, meskipun sebagian tahun itu adalah bangunan Muslim. Sebuah salib besar ditempatkan diatas Kubah Batu.

Tahun 1110 Raja Sigurd dari Norwegia berkunjung ke Yerusalem. Baldwin menawarkannya sempalan salib asli asalkan Sigurd mau membantunya menaklukkan Sidon, Sidon pun jatuh. Tak lama kemudian Baldwin menghalau invasi-invasi kaum bangsawan Turki dari Damaskus dan Mosul. Tahun 1115, ia mencaplok Yordania, di sana Baldwin mengundang orang-orang kristen Syria dan Armenia miskin untuk tinggal di Yerusalem. Merekalah nenek moyang Kristen Palestina saat ini. Inilah situasi kehidupan perang yang dihadapi Raja ini.

Baldwin II

Tahun 1118 Baldwin menyerbu Mesir, tapi sebelum berhasil, ia meninggal karena sakit. Pangeran Edessa, sepupu almarhun ditunjuk sebagai raja Baldwin II. Sebelum menjadi Raja, ia pernah dipenjara 4 tahun oleh orang Turki. Raja baru ini sangat saleh.

Di Yerusalem Baldwin II membentuk pasukan militer baruk para ksatria "Takut Tuhan". Para ksatria Templar ini bersedia hidup dalam kesalehan, kemelaratan, dan kepatuhan. Mereka wajib menggunakan baju kulit domba, tidak boleh mencukur jenggot, dan tidak boleh memiliki kekayaan pribadi (suatu saat mereka menjadi kaya karena banyak bangsawan yang bergabung). Semula mereka hanya 9 orang yang bertugas menjaga rute ziarah hingga akhirnya tumbuh menjadi 300 ksatria yang mengomandoi ratusan sersan dan ribuan pasukan infanteri. Templar ini mengubah kembali Haram al Syarif menjadi tempat suci Kristen.

Yerusalem sekarang menggunakan banyak bahasa; Jerman, Prancis,, dan Italia. Baldwin II membolehkan para pedagang Muslim memasuki kota namun tidak diijinkan menginap.

Tahun 1123 Baldwin II tertangkap oleh Balak, keponakan Raja Aleppo. Orang Mesir segera maju ke Yerusalem yang sedang kehilangan Raja.

Raja Fulk

Warga Yerusalem yang kehilangan Raja dikomandoi oleh Eustace Grenier, dua kali berhasil mengusir orang Mesir. Pada 2 April 1125, Baldwin II ditebus. Pemenjaraan Raja, membuatnya memikirkan suksesi. Ia tidak memiliki putra. Ia nikahkan putrinya Melisende dengan Fulk yang kemudian menjadi Raja.

Di masa Fulk, aturan melarang Muslim dan Yahudi memasuki kota Kristus telah dilonggarkan. Sudah ada sedikit orang Yahudi di Yerusalem.

Zangi: Pangeran Rajawali Turki

Hampir selama 4 dekade, jatuhnya Yerusalem tidak begitu menarik perhatian Islam. Tahun 1137, Zangi, bangsawan (atabeg) dari Mosul dan Aleppo datang untuk menyerbu Yerusalem. Zangi menyebut dirinya "pejuang jihad", di depan Arab dia menyebut dirinya "tiang agama". Khalifah menganugerahinya "Raja Para Amir" karena memulihkan kebanggaan Islam.

Tapi Zangi ini liar, dia menyiksa musuh-musuh pentingnya, menyalib tentara yang menginjak tanaman, dia mengebiri kekasih lelakinya, dan memerintahkan para jendral untuk mengebiri putra-putra mereka, memotong-motong tetangganya. Dan Fulk, raja Yerusalem akan berhadapan dengan orang ini.

Zangi bukan hanya ingin merebut Herusalem, namun juga Damaskus yang dikuasai oleh penguasa Islam bernama Unur. Ini menakutkan Unur, sehingga dia beraliansi dengan Fulk di Yerusalem.

November 1142, saat Fulk sedang memburu kelinci, terjadi kecelakaan yang membuatnya meninggal.  Tahun 1144, Zangi berhasil merebut Edessa salah satu kota tentara salib, membantai orang-orang Frank dan memperbudak perempuannya.

Terguncang dengan perebutan Edessa, Melisende istri Fulk memohon Paus Eugenius II untuk menyeruhkan perang salib II.

Dalam mabuk kemenangan, seorang sida-sida (pria yang dikebiri) menyelinap ke tenda Zangi yang sedang mabuk dan membunuhnya. Zangi meninggal, kedua putranya membagi-bagi tanah kekuasaan. Nurudin yang berusia 28 tahun merampas cincin segel ayahnya dan merebut teritori Syria.

PERANG SALIB II

Raja Prancis Louis VII dan Raja Jerman Conrad III menjawab seruan Paus. ( Raja Jerman cuma sebentar di Yerusalem dan memutuskan untuk pulang).

Tokoh-tokoh Perang Salib II

Baldwin III

Putra Fulk dan Melisende dinobatkan menjadi Baldwin III saat berusia 20 tahun. 

Nurudin: Putra Zangi

Nurudin bisa sekejam ayahnya Zangi tapi lebihnterukur dan lebih cerdas. Damaskus yang menjadi sekutu Yerusalem akhirnya menyerah kepada Nurudin. Baldwin III benar-benar terjebak pada jalan buntu menghadapi Nurudin. Mereka menyetujui gencatan senjata sementara. Biasanya gencatan senjata itu bertujuan agar masing-masing pihak dapat mengulur waktu.

Baldwin III mencari bantuan ke Byzantin dengan menikahi keponakan Kaisar. Namun tak lama 10 Mei 1162 itu Baldwin III meninggal mungkin karena disentri. Pernikahannya belum memiliki keturunan.

Raja Amaury

Saudara Baldwin, Amaury yang gemuk memiliki payudara seperti perempuan ditunjuk menggantikan Raja sebelumnya. Saat ini Amaury mendapatkan bantuan dari kaisar Manuel di Konstantinopel dengan menikahi cucu keponakannya, Maria.

Amauri berkali-kali berperang dengan panglima Nurudin, Shirkuh. Mereka memperebutkan Mesir. Suatu kali Amaury mengalahkan Shirkuh, namun Beberapa waktu kemudian Shirkuh datang kembali dengan pasukannya. Tahun 1169 Shirkuh menang dalam perang Mesir. Shirkuh dibantu keponakan mudanya; Saladin. Ketika Shirkuh meninggal pada tahun 1171, Saladin mengambil alih Mesir.

Pada 15 Mei 1174 Nurudin meninggal dan pada 11 Juli Raja Amaury juga meninggal karena disentri.

Baldwin IV: Raja Kusta

Air mata mendera Yerusalem. Keturunan Amaury sejak kecil menderita penyakit Kusta. Raja baru ini harus menjalani berbagai perawatan. Kesehatannya fiawasi oleh dokter Arab, Abu Sulayman Daud. Baldwin IV harus berkuda drngan satu tangan ketika penyakitnya bertambah parah, Raja muda ini menghadapi tekanan yang sangat tinggi.

Saladin

Yusuf bin Ayyub putra tentara kurdi mengabdi pada Zangi dan putranya Nurudin. Saat ia bersama pamannya berhasil merebut Mesir dari Islam Fatimiyah, Yusuf yang menyandang nama sangar "Saladin" menghapus kekhalifahan Syiah di Mesir. Ketika Nutudin meninggal, Saladin merebut Damaskus, banyak bagian dari Irak, dan Syria. Penghubung dari wilayah kekuasaan Saladin sebagian adalah wilayah kekuasaa tentara salib.

Saladin adalah nama singkatan Tentara salib untuk "Salah al Dunya al Din (kebaikan Dunia dan Agama).

Tahun 1177, Saladin mulai menjajal kekuatan pasukan Raja kusta. Namun Baldwin IV ternyata meraih kemenangan terkenal. Saladin berhasil lolos namu  segera menggalang kekuatan baru.

Tahun 1179, Baldwin menyerbu Syria yang dikuasai Saladin, Baldwin kalah. Dia selamat karena punggawa tua mengorbankan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan Baldwin.

Kesehatan Raja kusta ini memburuk dan tak memiliki keturunan. Disisi lain Ibu suri Agnes menikah lagi dengan pangeran Jaffa, Guy. Baldwin menunjuk Guy sebagai kepala wilayah. Saat Saladin akan menyerang benteng Kerak di seberang Yordania, Guy yang mengerahkan 1.300 ksatria dan 15.000 infanteri ternyata takut pada Saladin. Sang Raja Kusta yang sudah lumpuh dengan keberanian luar biasa diusung dengan tandu memimpin pasukan untuk menyelamatkan Kerak. Setelah semua selesai, raja memecat Guy dan menobatkan keponakannya yang masih berusia 8 tahun sebagai Baldwin V.

Raja Kusta meninggal di usia 23 tahun, dan Baldwin V hanya berkuasa 1 tahun lalu meninggal. Kekuasan Raja jatuh ke tangan Guy.

Guy: Memakan umpan Saladin

Raja Guy tidak bisa menghentikan nafsu kepala templar dan  seorang pendatang baru, ksatria veteran, Reynald dari Kerak menyerang karavan-karavan peziarah menuju Mekkah. Tidak ada tugas yang lebih sakral bagi seorang penguasa Muslim untuk melindungi jemaah haji. Dalam peperangan pasukan Reynald kalah. Saladin memerintahkan para pelaut Frank ini disembelih didepan umum diluar Mekkah. 

27 Juni 1187 saat musim panas, Saladin memimpin 30.000 pasukan berharap orang-orang Frank keluar untuk perang besar-besaran. Ternyata Guy memakan umpan ini. Raja Guy menggalang 12.000 ksatria dan 15.000 infanteri menyeberangi bukit Galilea yang sangat panas. Pasukan Guy kepanasan akibat baju-baju besi dan kehausan parah. Saladin memanfaatkan kondisi ini dengan mengurung musuh.


Bagi Guy segalanya tergantung pada pertahanan infanterinya, bagi Saladin segalanya bergantung pada bagaimana memisahkan mereka.  Tentara Frank yang kehausan lari kedaratan yang lebih tinggi meninggalkan ksatria yang segera melancarkan serangan. Pemanah Saladin menghujani kuda-kuda Frank, membuat para tentara kocar-kacir. Guy mundur ke sebuah bukit, para ksatria melindunginya sebagai benteng terakhir. Saat serangan terakhir, tentara Guy dengan gagah berani maju ke arah Saladin. Putra Saladin, Afdal sempat melihat serangan itu mengancam ayahnya. Lalu Saladin akhirnya sendiri maju dengan berteriak, membuat para tentara Islam maju kembali menyerang.

Guy dan ksatrianya benar-benar kehausan dan kelelahan sehingga mereka berbaring tidak berdaya di tanah dengan baju besi mereka. Saladin turun dari kuda, membungkuk ke tanah bersyukur kepada Allah dengan air mata suka cita. Selesai sudah.. Salib Asli di ambil Saladin (biasanya tentara salib selalu membawa salib asli saat berperang).

Guy begitu kehausan sehingga Saladin memberinya segelas air yang didinginkan oleh salju gunung Hermon. Guy membagikannya kepada Reynald (orang yang menyerang Jemaah Haji). Melihat itu Saladin berkata bukan dia yang memberikannya minum. Saladin menawarkan Islam kepada Reynald, tapi ia menolak dengan jengkel. Reynald dibunuh.

Saladin Menguasai Palestina (Yerusalem).

Keesokan harinya Saladin membeli 200 ksatria templar dari pasukannya dan menawarkan Islam kepada mereka. Sedikit yang menerima dan yang menolak dibunuh. 30 September 1187 Saladin menyerang ke dalam kota. Balian dari Ibelin mengunjungi Saladin untuk bernegosiasi. "Kami akan menanganimu sebagaimana kalian menangani penduduk Yerusalem (pada 1099 Perang Salib)", kata Sultan. "Jika kami melihat kematian tidak terelakkan, kami akan membunuh anak-anak kami dan istri-istri kami, dan meruntuhkan Haram al Syarif dan Mesjid Al Aqsa", kata Balian.

Saladin setuju dengan beberapa kesepakatan, tapi warga Yerusalem harus dijual sebagai budak dan ditebus. Balian menebus 7.000 warga miskin, Safadin, saudara Saladin menebus 1.000 orang untuk dibebaskan, Saladin sendiri menebus 1.000 orang dan dengan ksatria membebaskan Raja Guy.

Saladin menasehati Putranya Zahir: "Aku memperingatkan kau untuk tidak menumpahkan darah dan menikmatinya sebagai kebiasaan". Ketika penyerbu Muslim mencuri seorang bayi darinperempuan Frank, perempuan itu menerobos barisan memohon kepada Saladin, dan segera memerintahkan bayi untuk dikembalikan kepadanya.

Haram al Syarif dibersihkan dari ornamen-ornamen Kristen, salib di kubah batu dihancurkan. Saladin membawa banyak sarjana muslim dan sufi, orang Armenia, seluruh ras dari Ashkelon, Yaman, dan Moroko, bahkan Yahudi untuk mengisi Palestina. Namun Saladin melakukan sebuah kesalahan dengan gagal menaklukkan Tyre yang memberi pelabuhan vital bagi kristen. Ia menerima kabar buruk bahwa petempur terkemuka kristen sedang dalam perjalanan.

PERANG SALIB III

Richard Lionheart: Lawan sepadan

8 Juni 1191, Richard Lionheart, Raja Inggris dan Philp II, Raja Perancis mendarat di Yerusalem untuk perang salib III. Saladin yang sudah mulai sakit dan kekurangan keunggulan dari faktor tentara mengirim saudaranya Safadin untuk bernegosiasi dengan Richard. Saladin tidak memiliki banyak pilihan selain menyetujui kapitulasi Acre, penyerahan Salib Asli, dan membebaskan 1.500 tawanan, namun perioritas tetap mempertahankan Palestina. Saladin melakukan negosiasi tarik ulur, dan Richard tidak mau main-main.

20 Agustus Richard menggiring 3.000 tawanan Muslim ke daratan tinggi, disaksikan pasukan Saladin, mereka dibantai. Tak lama itu Saladin juga memenggal semua tawanan Frank yang jatuh ke tangannya.

7 September, Richard mendapati Saladin dan pasukannya sedang memblokade jalan di Arsuf. Richard dengan pasukan besarnya melakukan serangan habis-habisan melabrak Saladin. Saladin mundur hanya dikawal 17 orang. Sesudah itu ia sangat terpukul dan sedih bahkan untuk makan.

Richard paham meskipun berhasil merebut Yerusalem, ia tetap akan kesulitan mempertahankannya jika Saladin dalam kekuatan penuh. Richard mengajukan negosiasi ke Saladin; saudara perempuannya Joanna dinikahkan dengan Safadin (saudara Saladin). Orang kristen akan mendapatkan pesisir dan akses ke Yerusalem, kaum Muslim di dataran tinggi dengan Yerusalem sebagai ibu kota Raja Safadin dan Ratu Joanna dibawah kedaulatan Saladin. Ini awal yang baik bagi kedua pihak. Saladin telah menyetujuinya tapi Joanna marah menolak. Richard kemudian mengklaim itu cuma gurauan dan mengatakan kepada Safadin untuk menikahkannya dengan keponakan Richard. Saladin kaget; jalan terbaik adalah melanjutkan jihad. Namun negosiasi tetus dilakukan ke 2 pihak.

Disisi lain, Para baron Prancis dan Inggris tidak menyetujui negosiasi-negosiasi Richard, Yerusalem harga mati. Richard meyakinkan mereka jika pasukannya tidak cukup. Negosiasi buntu, Richard semakin mendekat ke Yerusalem, Saladin menggunakan tawanan Frank untuk bekerja membentengi Yerusalem.

20 Maret Safudin dan putranya mengunjungi Richard dengan tawaran akses ke Makam Suci dan pengembalian Salib Asli. Namun para ksatria menuntut penyerbuan segera, Richard berusaha meredakan ketegangan.

Tak lama berselang Richard berhasil menyerbu karavan bantuan dari Mesir. 3000 onta dan banyak perbekalan berhasil diangkut. Ini sangat menggelisahkan Saludin, kata menterinya Ibnu Shaddad. Pasukan Richard makin mendekat, pasukan tidak memadai, dengan cemas Saladin memanggil Safadin dari Irak. Para amir Saladin hampir sama dengan Baron Richard, sama-sama tidak bisa diandalkan. Richard hampir muak dengan ketegangan seperti ini.

4 Juli Richard mundur setelah mendengar saudaranya, John melakukan pemberontakan di Inggris. Ia harus pulang jika ingin menyelamatkan negerinya. 28 Juli Saladin memanfaatkan situasi ini melancarkan serangan dadakan ke Jaffa. Richard tiba-tiba muncul di lepas pantai tepat waktu. Dengan ditemani hanya beberapa ratus infanteri, Richard berhasil mengambil kembali kota itu dalam sebuah tontonan pertempuran yang menggetarkan. "Kalian dan kami akan hancur bersama-sama", teriak Richard. Saladin dikabarkan mengirim kuda Arabia untuk Richard sebagai hadiah. Saladin memerintahkan serangan lagi, tapi para amirnya menolak dan membuat Saladin marah dan terpaksa mundur.

2 September 1192, Saladin dan Richard menyetujui Perjanjian Jaffa. Pembagian Palestina: Kristen mendapatkan Acre sebagai Ibu Kota, sementara Salasin tetap mempertahankan Yerusalem namun memberi akses penuh kepada Kristen ke Makam Suci.

Dalam perjalanan pulang ke Palestina, Saladin menemui saudaranya Safadin mencium tanah untuk bersyukur dan sembayang bersama di Kubah Batu. Para ksatria salib mengalir ke sana melakukan ziarah dan diterima Saladin. Sultan menunjukkan mereka Salib Asli, namun setelah itu relic ini hilang selamanya.

Ini benar-benar ending yang sangat bagus. Seandainya kedua pemimpin ini dapat hidup abadi...   9 Oktober 1192 Richard berlayar pulang ke Eropa dan Baron Richard tidak puas dan mengganggapnya terlalu moderat. Tak lama kemudian Richard tewas terbunuh. 3 Maret 1193 Saladin juga meninggal mungkin karena tipus.

Ini benar-benar berita buruk bagi Palestina/Yerusalem. Karena tidak lama kemudian Kristen melancarkan perang salib kembali. Dan seperti sudah menjadi tradisi kerajaan Islam, ke 3 putra Saladin saling berperang merebut kekuasaan dan sempat dimediasi oleh pamannya Safadin. Setelah salah 1 putra Saladin Aziz terbunuh saat berburu, ke 2 putta yang lain bersekongkol untuk melawan pamannya Safadin. Namun Safadin berhasil mengalahkan mereka. Kerajaan Saladin jatuh ke tangan Safadin. Dan ke 2 putra Safadin pun melakukan hal yang sama (saling berebut kekuasaan). Beberapa kali Yerusalem / Palestina silih berganti jatuh ke tangan Islam dan Kristen.

Dinasti Saladin berakhir dihancurkan oleh Dinasti Mamluk. Mamluk itu budak tentara yang biasa digunakan Saladin di depan medan perang. Baibars budak tentara yang berdarah Turki merebut kekuasaan.

Di chapter terakhir ini, kita akan skip ke ratusan tahun kemudian. Chapter ini berisi mengapa terjadi Zionisme

ZIONISME


>>>>Halaman berikutnya: Final Chapter<<< Klik sini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar