Banyak nama untuk Kota Suci ini. Ada yang menyebutnya Yerusalem, Palestina, Yudea, Yehuda, Kanaan, Tanah yang dijanjikan. Yerusalem adalah rumah satu Tuhan, ibu kota dua bangsa, kuil tiga agama. Dulu kota ini pernah dipandang sebagai pusat dunia sebagai kota ibadah. Sekarang memang tetap dipandang sebagai pusat dunia, namun dengan sudut berbeda; kota ini menjadi fokus pertarungan antar tiga agama Abrahamik Kristen, Yahudi, dan Islam. Masing-masing mengklaim kota itu hanya milik mereka dan menihilkan pihak lain. Memiliki kota ini bagaikan mendapatkan kehormatan tiada tara di bumi namun itu belum apa-apa dibandingkan dengan kemegahan langitnya. Memiliki kota ini seolah mendapatkan klaim keberpihakan Tuhan.
Apa yang menarik dari Yerusalem atau Palestina ini? Padahal kota ini tidak strategis, terisolasi, terpencil, jauh dari rute perdagangan, berdiri di tebing-tebing, saat musim dingin sangat meremukkan, saat musim panas sangat menyengat. Sebelum itu kita harus mengetahui dulu sejarah kota ini di masa lalu. Tulisan ini akan senetral mungkin menceritakan tentang sejarah kota ini..
SEJARAH KUNO
Orang-orang pernah hidup di sana saat jaman perunggu sekitar 3200 SM, namun kemudian desa ini mereka tinggalkan selama bertahun-tahun. Yerusalem nyaris belum ada pemukiman saat Firaun-Firaun Mesir menyelesaikan Piramida dan Sphinx.
Tahun 1350 SM ada seorang Kepala suku kota ini bernama Abdi Hepa memohon kepada Firaun Akhenaten Mesir agar mengirimkan bantuan pasukan untuk mengusir gerombolan perambok yang disebut Habiru. Akhenaten hanya mengirimkan 50 pemanah. Permohonan ini ditemukan dalam arsip Firaun.
Ibrahim / Abraham
Pemimpin pendiri Ibrani menurut Bible adalah Abraham / Ibrahim. Ibrahim digambarkan bepergian dari Ur untuk menetap di Hebron. Dalam perjalanannya Ibrahim disambut Melchizedek (Raja pendeta Salem) di tanah yang dijanjikan Tuhan. Ini menunjukkan Yerusalem saat itu sudah menjadi tempat ibadah. Suatu hari Tuhan menguji Ibrahim agar mengorbankan anaknya Ishak disebuah bukit suci bernama Bukit Moriah / Bukit Kuil (Temple Mount). Di tempat inilah nantinya Daud menempatkan Tabut Perjanjian, dibangun Bait Suci Sulaiman (Solomon), Gereja Suci Kristen, Haram al-Syarif, di sinilah Nabi Muhammad melakukan Perjalanan Malam sebelum naik ke surga bertemu Allah (Isra Mi'raj), di sinilah kiblat pertama Muslim (arah shalat), di sinilah nanti dibangun Dome of Rock, dan Mesjid Al-Aqsa.
Musa dan Joshua, Yerusalem yang sudah ditempati orang Yebusit
Cucu Ibrahim Yakub nama barunya adalah Israel adalah bapak dari 12 pendiri suku Israel yang bermigrasi ke Mesir. 430 tahun kemudian Bani Israel yang tertindas sebagai budak berhasil lolos dari Mesir yang dipimpin oleh Musa. Saat mereka mengembara di Sinai, Tuhan menganugerahi Musa Sepuluh Firman yang menjadi Tabut Perjanjian. Jika Bani Israel beribadah menurut aturan-aturan Tuhan, Tuhan menjanjikan mereka tanah Kanaan (Yerusalem). Musa mencari sifat Tuhan dengan bertanya "Siapakah NamaMu?". Musa menerima jawaban larangan Ilahi "AKU ADALAH AKU, SATU TUHAN TANPA NAMA" dalam bahasa Ibrani menjadi YHWH: Yahwe. Bagi Yahudi, kata YHWH sangat sakral dan dilarang. Kata ini hanya diucapkan 1 tahun sekali di dalam bait suci dan hanya boleh diucapkan oleh Pendeta Kuil. Istilah Tuhan untuk sehari-hari mereka sebut dengan nama "Adonai" atau "HaSyem" yang artinya "nama yang tidak bisa diucapkan" dan ini terjadi sampai sekarang.
Musa meninggal sebelum bisa memasuki Yerusalem. Penggantinya Joshua yang memimpin bani Israel memasuki kota itu. Yerusalem saat itu sudah ditempati oleh orang-orang Yebusit yang dipimpin oleh Raja Adonizedek. Joshua mengalahkannya namun Ia tidak mengusir keluar orang Yebusit, mereka hidup berdampingan.
Saul Raja Yahudi dan musuhnya Filistin
Saat itu Israel belumlah sebuah kerajaan, namun lebih berupa konfederasi suku-suku yang diperintah para tetua. Musuh baru mereka datang. Filistin yang merupakan orang-orang laut yang berasal dari Aegea. Bani Israel adalah para penggembala bukanlah tandingan Filistin yang pasukannya sudah menggunakan pakaian dan helm ala Romawi. Tahun 1050 SM dalam pertempuran Ebenezer, kaum Filistin membantai Bani Israel, menghancurkan tempat ibadah mereka, dan merebut Tabut Perjanjian simbol sakral Yahwe.
Orang Yahudi mengadu pada Nabi mereka saat itu, Samuel. Samuel memilih seorang petempur muda bernama Saul untuk menjadi pemimpin. Samuel mengurapinya dengan minyak suci. Saul berhasil mengimbangi Filistin. Tapi Saul secara mental tidak stabil untuk mengemban mahkota, dia terlalu sadis. Diam-diam Samuel memilih pemuda lain yang berbakat, Daud.
Raja Daud
Samuel mengurapi Daud atas petunjuk Tuhan dan memperkenalkannya ke istana Saul. Saul menunjuk Daud menjadi ujung tombak pasukannya dan Daud berhasil memukul mundur Filistin. Daud bersahabat dengan putra Saul, Jonathan dan menikahi putri Saul, Michal. Namun Saul cemburu dengan bakat dan kharisma Daud sehingga ingin membunuhnya.
Daud pun membelot ke Raja Filistin yang memberinya sebuah kota. Filistin kembali menyerbu Saul dan memperoleh kemenangan. Saul dan putranya meninggal. Setelah putra Saul yang lain, Isyboset kalah, suku-suku Yehuda mengurapi Daud sebagai Raja. Tak lama kemudian Daud merebut benteng Zion dari orang-orang Yebusit dan membangun istananya di sini dan mengembalikan tabut perjanjian , simbol keberpihakan Tuhan dan Daud mendeklarasikan Tuhan telah menemukan rumahNya di kota suci ini. Yerusalemnya Daud itu mungil. Pada masa ini kota Babilonia (sekarang Irak) luasnya 2.500 hektar, Yerusalemnya Daud tidak lebih dari 15 hektar.
Suatu malam saat Daud sedang beristirahat, ia melihat perempuan cantik sedang membersihkan diri. Perempuan itu sudah bersuami kapten serdadu tentara bayaran Daud orang Hittite, Uriah. Daud memanggil perempuan itu dan tidur dikamarnya. Daud memerintahkan Uriah ke garis terdepan pertempuran yang membuatnya terbunuh.
Bethseba dan Daud kehilangan anak pertama mereka. Namun anak ke dua lahir dengan selamat, Sulaiman namanya. Saat Daud sudah uzur, anak-anaknya mulai bertikai. Sebenarnya Daud memiliki anak kesayangan, Absalom. Namun ia berkhianat dan tewas di tangan Jendral Daud. Putranya yang lain bersiasat untuk naik tahta, namun mereka tidak memperhitungkan Bathsheba. Bathsheba merebut tahta untuk putranya, Sulaiman.
Sulaiman (Solomon) dan Bait Suci
Sebelum meninggal, Daud memerintahkan Sulaiman membangun Kuil Suci (Rumah Tuhan) di bukit Moriah. Ini adalah tempat Ibrahim akan mengorban anaknya. Sulaiman memulai kekuasaannya pada tahun 970 SM. "Rumah Tuhan" dibangun di samping istana Sulaiman. Ia menggunakan orang-orang sekutunya Phoenic (Lebanon, Syria, dan pesisir pantai utara Israel) yang merupakan seniman-seniman hebat. Raja Hiram (phoenic) tidak hanya menyediakan kayu cemara dan cedar, tapi juga pengrajin-pengrajin. Kuil ini bukan hanya tempat ibadah tapi juga Rumah Tuhan rampung dalam 7 tahun. Ini adalah Kuil pertama Tuhan, Holy of Holies. Tabut perjanjian ditaruh di sini. Masyarakat yahudi mempersembahkan kurban dan Harta mereka di sini. Kuil ini menjadi penuh dengan Harta.
PENGHANCURAN, PEMUSNAHAN, DAN DEPORTASI
Sulaiman menghadapi pemberontakan-pemberontakan termasuk dari Jendralnya Yerobeam. Sulaiman memerintahkan pembunuhan Yerobeam, namun ia lari ke Mesir dan disokong oleh Fitaun Sheshong. Ketika Sulaiman meninggal tahun 930 SM, putranya Rehobeam di daulat sebagai Raja. Namun orang-orang suku utara memilih sang Jendral Yerobeam sebagai Raja. Orang-orang suku utara tidak mau lagi membayar pajak Sulaiman yang tinggi. "Aku akan menambah bebanmu, ayahku menghukummu dengan cambuk, aku akan menghukummu dengan kalajengking", kata Rehobeam. Kerajaan Yahudi terpecah menjadi 2.
Setelah ini akan terjadi banyak kehancuran dan pembantaian yang diterima oleh para keturunan Daud ini. Namun saya hanya akan menulis beberapa yang terpenting saja.
Asyria
Tahun 732 SM pasukan Asyria datang mengepung Yerusalem. Raja Yerusalem saat itu Ahaz bingung mau memilih menyerah atau berperang. Raja dinasehati oleh Nabi saat itu Yesaya untuk menunggu: Tuhan akan melindungi Yerusalem, raja akan memiliki putra bernama Emmanuel yang berarti Tuhan bersama kita.
Yesaya bukan hanya nabi, tapi juga seorang penyair. Yesaya meramalkan suatu hari pembalasan ketika seorang Raja yang telah diurapi Al Masih akan datang. Mereka mengubah pedang menjadi mata bajak, dan tombak-tombak menjadi kait pemotong dan mereka tidak akan lagi belajar berperang, serigala akan hidup bersama domba. Puisi ini bukan hanya membantu membentuk Yudaisme, tapi juga Kristen di kemudian hari. Raja Ahaz pergi ke Damaskus memberikan penghormatan kepada raja Asyria Tiglath Pilester III. Namun saat Raja Tiglath Pilester III meninggal tahun 727 SM, Israel dan beberapa kerajaan seperti Babilonia segera berontak.
Raja Asyria yang baru, Sargon II segera mencaplok Israel dan mendeportasi (mengusir) 27.000 penduduknya ke Asyria. 10 dari 12 suku yang hidup di kerajaan utara hampir musnah dalam sejarah. Orang-orang Yahudi modern berasal dari 2 suku terakhir yang selamat. (Masyarakat yahudi kuno di Iran dan Irak mengklaim berasal dari 10 suku yang dideportasi ke Asyria dan belakangan oleh Babilonia).
Sang bayi yang dipuji Yesaya sebagai Emmanuel lahir, namanya Hizkia. Raja Hizkia mengembangkan kekuatannya di bukit barat. Ketika Sargon II terbunuh, orang Yerusalem berharap itu sebagai tanda jatuhnya imperium jahat.
Namun malang, pengganti Sargon II bernama Sennacherib adalah seorang jagoan perang. Bagi Asyria penaklukan adalah tugas keagamaan. Setiap penobatan raja baru selalu bersumpah memperluas tanah untuk Tuhan Ashur. Sennacherib segera menumpas Babilonia.
Raja Hizkia tahu benar apa yang menimpa Babilonia, segera membangun tembok-tembok dan terowongan. Namun pasukan Asyria terlalu banyak dan kuat. Pasukan Sennacherib sudah mengepung Yudea, pasukan infanteri sudah menyerbu masuk, menusuk dan memenggal orang Yerusalem. Pasukan Mesir yang datang hendak menolong Hizkia dengan mudah dikalahkan Sennacherib. Yerusalem panik, namun Nabi Yesaya yan sudah tua menasehati dengan sabar; Yahwe akan datang.
Hizkia berdoa di kuil, dan Yesaya benar: Tuhan turun tangan. Malaikat Tuhan keluar dan memukul kamp Asyria. Ketika di pagi hari pasukan Asyria menjadi mayat. Raja Sennacherib pun pergi meninggalkan Yerusalem. Ini adalah versi Yerusalem, tapi catatan tarikh Sennacherib menggambarkan ketundukkan Hizkia dengan 30 upeti emas dan 800 perak.
Tak lama setelah pengepungan ini, Hizkia meninggal diganti oleh putranya Manasye yang brutal dan penyembah berhala, dan menyeruhkan pengorbanan anak anak di atas pemanggangan di lembah Hinnom.
Babilonia
Tahun 626 SM seorang Jendral Asyria, Nabopolassar memberontak dan membangun kerajaan Babilonia II. Raja Babilonia baru ini berhasil menghancurkan Imperium Asyria yang hebat itu.
Penerus Raja Nabopolasaar yakni Nebukadnezar mengepung Yerusalem, menangkap rajanya saat itu Yoyakim, menjarah kuil, dan mendeportasi raja serta 20.000 bangsawan, pengrajin, dan pemuda ke Babilonia. Hanya beberapa ribu orang miskin saja yang tersisa di Yehuda dan Nebukadnezar menempatkan paman sang Raja buangan, Zedekiah di atas tahta.
Namun Zedekiah diam-diam memberontak. Tak ampun lagi, Nebukadnezar meluluhantakkan Yehuda, mengepung dan membangun tembok pengepungan si Yerusalem. Bencana kelaparan pun terjadi. Anak-anak kecil pingsan di jalanan. Kaum perempuan merebus anak-anaknya sendiri untuk dimakan, mantan orang kaya mengais-ngais makan di jalanan.
Setelah 18 bulan, Nebukadnezar memasuki kota yang telah terbakar. Yerusalem mengalami pembinasaan. Kulit orang-orang menjadi hitam karena kelaparan. Yang terbunuh terlihat lebih beruntung dari pada ini. Sebulan kemudian Nebukadnezar memerintahkan Jendralnya membakar Rumah Tuhan, membuang hancurkan nya, menjarah emas dan perak di dalamnya. TABUT PERJANJIAN LENYAP UNTUK SELAMANYA.
Dalam pengasingan di Babilonia ini, orang Yahudi ikut membangun menara kuil Ziggurat yang di namakan menara Babel. Antara tahun 586 SM dan 400 SM para penulis Bible yang hidup di Babilonia memperbaiki dan menyatukan 5 kitab Musa yg disebut Taurat, menggabungkan tradisi yang berbeda. Kisah seperti menara Babel, kisah yang mirip Epos Gilgamesh mungkin terilhami di sini. Beberapa kitab Daniel ditulis di awal pengasingan ini.
Persia
Tahun 539 SM, Persia menggempur Babilonia yang hebat itu. Ini akan menjadi titik balik dramatis bagi Yahudi. Persia mewarisi imperium Babilonia termasuk Yerusalem.
Jika Assyria dan Babilonia membangun imperium dengan pembantaian dan deportasi, Raja Persia Cyrus yang agung menawarkan toleransi keagamaan sebagai imbalan untuk dominasi menyatukan rakyat ke dalam satu imperium. Raja Cyrus mengeluarkan dekrit untuk orang Yahudi agar mereka pulang ke Yerusalem, dijamin hak-haknya dan boleh menawarkan pembangunan kembali kuil serta mengembalikan pusaka-pusaka kuil. Dekrit ini sekarang ada di gerbang PBB New York dan Cyrus di gelari Bapak Hak Asasi Manusia jaman kuno.
Shesbazar, putra raja Yudea terakhir memimpin 40.000an orang buangan kembali ke Yerusalem. ( Data itu mungkin sedikit dibesar-besarkan, namun ada ribuan orang Yahudi yang memilih tetap tinggal di Irak dan Iran sekarang ini. Persia sekarang ini adalah Iran. Dan ini ironi mengingat hubungan Israel dan Iran yang saling bersebrangan). Saat memasuki Yerusalem, mereka sempat dihalangi oleh penduduk lokal yang telah menetap di Yudea yakni orang Samaria. Yahudi menyebut orang Samaria dengan sebutan kafir, namun akhirnya mereka hidup bersama.
Kuil dibangun di masa Raja Cyrus dan selesai saat Raja Darius berkuasa. Tahun 515 SM, rumah Tuhan ke 2 ini selesai. Orang Yahudi akhirnya bisa merayakan paskah sejak pembuangan.
Macedonia: Alexander yang Agung
Putra raja Philp II dari Macedonia yang berumur 20 tahun bersiap menyerang Imperium Persia. Imperium Persia sudah sangat besar meliputi sebagian Asia. Namun dalam 3 tahun setelah terbunuhnya ayah Alexander Agung, ia sudah 2 kali mengalahkan raja Persia Darius III.
Alexander Agung memasuki Yerusalem dan mengakui hak orang Yahudi untuk hidup dengan hukum mereka sendiri. Lalu pergi menaklukkan Mesir dimana ia mendirikan kota Alexandria, dan tak pernah kembali. Imperium Alexander sangat besar dengan penggabungan imperium Persia yang ditaklukkannya hingga Pakistan bersama imperium Macedonia juga meliputi Yunani. Dalam imperiumnya menggunakan bahasa Yunani.
Tahun 323 SM, Alexander Agung meninggal. Imperiumnya diperebutkan oleh 2 Jendral sekaligus sepupunya; Ptolemy dan Antiochos.
Ptolemy
Ptolemy mewarisi Mesir setelah Alexander meninggal, daerah kekuasaannya mencapai Yunani dan daratan Mediterania. Dia menjadi Firaun di sana hingga keturunan terakhirnya Cleopatra. Pasukan Ptolemy masuk ke Yerusalem. Mereka menjarah rumah dan perempuan-perempuan ditiduri, dan terjadi deportasi kembali. Separuh orang-orang Yahudi dideportasi ke Mesir. Inilah nantinya yang menjadi asal orang Yahudi yang berada di Mesir.
Penerusnya Ptolemy II bersikap baik kepada Yahudi. Ia membebaskan 120.000 budak Yahudi dan mengirim emas untuk menghiasi kuil. Ptolemy II gemar mengoleksi buku. Ketika pendeta tinggi Yahudi mengirimkan 20 kitab Taurat kepadanya, Ptolemy III memerintah agar kitab-kitab itu diterjemahkan ke bahasa Yunani. Saat itu Bahasa Yunani adalah bahasa internasional. Untuk pertama kalinya Bible terbuka penyebarannya dan bisa dibaca oleh semua orang. Setiap tahun, orang-orang Yahudi dari berbagai daerah memberi upeti untuk kuil. Ini menjadikan kuil sangat kaya.
Antiochos yang Agung
Pesaing dinasti Ptolemy datang. Imperium Antiochos mencakup daerah Asia yang luas. Ia dijuluki Raja Asia. Tahun 201 SM Raja Antiochos III berhasil mencaplok Yerusalem. Raja Antiochos III menjanjikan memperbaiki kuil dan memastikan hak orang Yahudi untuk mengatur diri sesuai dengan hukum nenek moyang mereka. Dia bahkan melarang orang asing memasuki kuil. Hal ini disambut gembira oleh pendeta tinggi.
Namun saat Raja baru berkuasa Antiochos IV, bencana terjadi bagi orang Yahudi. Raja baru hanya memberlakukan penyembahan kepada agama dan dewa-dewa Yunani. Pemimpin sekaligus pendeta tinggi Yerusalem dilelang. Bagi siapa yang bisa membayar upeti tertinggi akan diangkat sebagai pemimpin sekaligus pendeta kuil. Sebelumnya hanya orang keturunan Zadok yang bisa menjadi pendeta tinggi kuil.
Orang Yahudi dilarang beribadah, dilarang sunat, harta kuil dirampas dan dipenuhi dengan daging babi. (Tradisi agama Abrahamik memang mirip meski tidak sama: mereka sunat (ini simbol perjanjian Tuhan kepada kerurunan Ibrahim), mereka tidak makan babi, dahulu mereka sembayang 4x sehari dimana terompet bergelegar memanggil umat beribadah, kepatuhan di hari sabat (jumat sore sampai sabtu sore), cara sembayang mereka sangat mirip shalat, semua kejahatan melawan agama dihukum mati, ada 4 bentuk eksekusi: rajam, pembakaran, bakar, dan cekik, setiap tahun orang Yahudi dari berbagai dunia datang ziarah, istilah "kafir" bagi yang bukan Yahudi meskipun orang Samaria itu setengah Yahudi).
Namun semua itu dilarang oleh Antiochos IV. Yang melanggar akan dihukum mati atau dihukum dengan hukuman impor dari Yunani, yakni salib. Antiochos membangun penyembahan untuk Zeus di kuil suci. Perempuan yang menyunat anaknya akan dilempar bersama anaknya dari atas tembok, yahudi dipaksa makan babi. Orang Yahudi dan agamanya dibasmi disini. Penindasan ini melahirkan melahirkan keluarga pemberontak terkenal, Maccabee.
Pada akhirnya dinasti Maccabee berhasil mengusir dan mengimbangi Anthiochos. Namun generasi-generasi penerusnya malah jalim terhadap rakyatnya sendiri.
Romawi datang: Pompei, Crasus, dan Caesar
Saat itu Romawi berbagi imperium antara Pompei, Crasus, dan Caesar. Jendral Pompei bersama pasukannya menumpas kerajaan Antiochos tahun 64 SM. Lalu masuk ke Yerusalem melawan kerajaan Maccabee yang tentu saja bukan tandingannya. 12.000 orang terbunuh. Pompei menunjuk Hycarnus sebagai pendeta tinggi yang hanya menguasai Yehuda bersama penasehatnya Antipater. Pompei menyempatkan masuk ke Holy of Holies yang termasyur itu. Ini kesekian kalinya orang kafir masuk ke rumah Tuhan dimana pendeta tinggi hanya masuk 1 kali dalam setahun. Tapi Pompei tidak mencuri apapun.
Crasus yang membasmi budak Spartacus berencana menginvasi Parthia yang telah menggantikan Persia dan Celeucid, datang ke Yerusalem merampok emas kuil untuk mendanai perangnya. Namun ia terbunuh dalam peperangan melawan Parthia. Sekarang tinggal Pompei dan Ceasar bersaing merebut supremasi, dan dimenangkan oleh Ceasar.
Saat Ceasar terjebak di Alexandria saat orang Mesir melawan Cleopatra, Antipater (penasehat Yerusalem yang diangkat Pompei) pergi bersama pasukannya menolong Ceasar. Caesar sangat berterima kasih dan menunjuk kembali Hycarnus sebagaimpendeta tinggi namun memberi semua kekuasaan kepada Antipater.
HERODOTUS YANG AGUNG
Putra Antipater yang baru beeusia 15 tahun beenama Herod (Herodotus) mewarisi Galilea. Herod adalah separuh Yahudi dan separuh Arab diberkahi segala kelebihan tampang dan pikiran. Ia tidak segan-segan membunuh Yahudi fanatik yang berniat memberontak melawan Romawi. Romawi sangat membutuhkan karakter semacam ini dan memberikan Herod daerah kekuasaan yang lebih luas. Pemberontak Yahudi akan sangat bertikai dengan Herod sampai beberapa generasi kemudian. Herod dianggap antek Romawi.
Mark Antony
Setelah Caesar terbunuh, imperium Romawi berbagi mitra 2 penguasa; Mark Antony, dan Oktavian. Mark Antony memperoleh Mesir beserta Yerusalem. Herod buru-buru pergi ke Mark Antony untuk meminta dukungan, dan itu diterima Penguasa imperium.
Tak lama kemudian Antiogonos seorang Maccabee Yahudi menawarkan upeti ke Parthia sebagai imbalan membantunya merebut Yerusalem. Kota Yahudi ini bangkit bersama Antigonos melawan antek Romawi, Herod. Herod kehilangan kekuasaannya dan kabur menemui Mark Antony untuk meminta bantuan. Di sini Herod dinobatkan sebagai Raja Yerusalem.
Herod lalu menuju ke Ptolemias Mesir (Cleopatra) untuk menggalang angkatan perang. Saat Mark Antony mengepung sebuahnbenteng Parthia, Herod menawarkan bantuan. Mark Antoni menyambutnya seperti sahabat. Setelah itu Mark Antoni mengirimkan 36.000 tentara untuk membantu Herod merebut kembali Yerusalem.
Tentara Romawi masuk dan menghancurkan Yerusalem. Raja Herod harus menyogok tentara Romawi agar tidak membantai rakyat Yerusalem. Herod mendapatkan kembali Yerusalem.
Octavian Sang Kaisar Agustus
Tahun 32 SM Majelis Romawi mencabut Imperium Mark Antony. Octavian menjadi penguasa tunggal dan mengalahkan Mark Antony. Herod sebenarnya hendak membantu Mark Antony, namun ia sedang menyerang di daerah Yordania. Herod takut Octavian akan menghancurkan kerajaan Yudeanya, pergi menemui Octavian.
Herod sangat cerdik, dengan santun menaruh mahkotanya di kaki Octavian dan tidak mengingkari kedekatannya dengan Mark Antony, dan meminta Octavian tidak memandang siapa teman dirinya sebelumnya. Octavian memulihkan mahkota Herod. Herod pulang ke Yerusalem dengan kemenangan. Herod yang royal ditambah kekuasaannya oleh Oktavian meliputi Israel, Yordania, Syria, dan Lebanon.
Meskipun dicap sebagai antek Romawi, Herod mencintai rakyatnya. Beberapa kali ia menyelamatkan rakyatnya dari kekeringan menggunakan uang pribadi. Dan yang tidak terlupakan ia meruntuhkan Kuil Tuhan ke dua dan membangun keajaiban dunia di sana. Ia membangun kembali tempat Holi of Holies, Rumah Tuhan yang lebih mega. Orang non yahudi bisa datang ke tempat ini. Saat hari besar perayaan, tempat ini akan sangat ramai didatangi peziarah. Kaisar Oktavianpun ikut memberikan pengurbanan di kuil ini. Herod benar-benar memasuki puncak kejayaannya saat ini. Namun nasib masa tuanya berbeda diiringi dengan pengkhianatan anak-anaknya yang haus kekuasaan.
Herod yang sudah sudah tua akhirnya sakit-sakitan. Kira-kira bersamaan dengan itu seorang anak bernama Joshua ben Joseph lahir. Joshua dalam bahasa Aramaic berarti Yesus. Saat itu Herod mendengar isu ada yang mengaku keturunan Daud dan memerintahkan membunuh semua bayi yang lahir. Yoseph kabur ke Mesir sampai Herod meninggal.
Yohanes Pembabtis
Setelah Herod yang Agung meninggal, Kaisar Agustus (Oktavian) yang sudah berumur 60 tahun menunjuk 3 keturunan Herod sebagai pengganti; Archelaus sebagai penguasa Yudea, Samaria, dan Idumea. Herod Antipas sebagai penguasa Galilea dan Paraea (bagian dari Yordan saat ini). Sepupu mereka Philps sebagai penguasa sisa wilayahnya.
Herod Antipas sudah berkuasa selama 30 tahun sampai seorang Nabi Kharismatik mencemooh dan menentangnya, Yohanes Sang Pembabtis.
Orang tua Yohanes seorang pendeta kuil. Ibu Yohanes adalah sepupu dari Ibu Yesus, Maria.
Antipas menikahi putri Raja Arab Aretas IV, sebagai pernikahan persekutuan yang dirancang untuk menjamin perdamaian Yahudi dan Arab yang bertetangga. Namun suatu hari Antipas yang sudah paruh baya jatuh cinta pada keponakannya Herodias yang juga sudah bersuami. Perempuan itu meminta Antipas menceraikan Istri Arabnya. Herod menyetujuinya.
Dalam keramaian, Yohanes mencemooh pasangan penzinah ini. Yohanes ditangkap dan dengan suatu cara yang licik, Yohanes dipenggal. (Kepala Yohanes ini menjadi salah satu relik yang sangat diperebutkan. Setidaknya ada 5 tempat ibadah yang mengklaim memiliki kepala Yohanes. Salah satunya di Mesjid Umayyah di Damaskus).
Yesus Kristus
Ketika Maria mengandung Yesus, ia tinggal bersama orang tua Yohanes Pembabtis. Saat Yesus datang hendak mendengar sepupuhnya berkutbah di Yordania, Yohanes membabtisNya.
Yesus menyebut Yerusalem itu "kota raja Agung". Tujuan perjuangannya harus terjadi di Yerusalem. Yesus membawa visi yang tidak biasa dan radikal "hari kiamat sudah dekat, kuil suci akan diruntuhkan". Hari kiamat mendominasi kutbahnya. Banyak perbuatan Yesus yang kontra dengan Taurat, tapi Yesus mengatakan jika ia tidak meniadakan Taurat tapi menggenapinya. Saat Yesus ditantang tentang pembayaran pajak ke Romawi, ia bersikap "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan berikan kepada Tuhan apa yang wajib kamu berikan kepada Tuhan".
Karena merasa mengancam status quo, akhirnya menjelang Paskah, Yesus ditangkap dan akan disalib. Ada seorang penjahat hendak disalib dibebaskan. Yesus menggantikannya. Barabas dianggap penjahat karena melakukan pemberontakan kepada Romawi. Karena itulah masyarakat Yahudi langsung memilih Barabas untuk dibebaskan. Yesus pun akhirnya meninggal di salib.
Masa-masa Mendekati Kiamat
Herod Agrippa dan Kaisar Caligula
Herod Agrippa muda tumbuh besar di Roma. Ia bersahabat dengan Caligula muda. Mereka sahabat yang tidak bermoral, penjudi, petualang seksual. Saat Caligula menjadi kaisar, ia memecat Herod Antipas dan mengangkat Herod Agrippa menjadi penguasa. Namun Agrippa jarang berada di kerajaannya. Ia memilih bersama sahabatnya Kaisar Caligula.
Kaisar Caligula memerintahkan penyembahan berhala di semua imperiumnya termasuk dalam kuil Holi of Holies. Yahudi menolak dan memberontak. Kaisar Caligula segera mengirim pasukan besar menuju Israel. Biarpun Herod Agripa bertabiat buruk, ia muncul sebagai pembela Yahudi. Ia pulang ke Israel, meminta Jendral Romawi menghentikan pasukannya. Namun Jendral menolak karena membantah perintah kaisar hukumannya mati. Agrippa segera menulis surat kepada kaisar yang isinya sangat berani:
"Aku, seperti yang engkau tahu sejak lahir adalah seorang Yahudi dan kota asalku adalah Yerusalem, yang di dalamnya terdapat tempat ibadah suci dari Tuhan yang paling tinggi.... kakekmu mengunjunginya dan memberikan penghormatan kepada kuil dan begitu juga dengan Agustus... (Agrippa lalu berterimakasih kepada Caligula atas dukungannya selama ini). Apakah aku harus dianggap pengkhianat oleh kaumku atau tidak dianggap sahabat lagi olehmu, tidak ada alternatif lain.."
Kaisar Caligula memerintahkan Jendral meninggalkan Yerusalem. Yahudi selamat dari kiamat.
Kaisar Nero sang 666
Saulus, putra pendeta farisi yang semula mendukung pembunuhan Yesus tiba-tiba mendapat penglihatan. Setelah itu namanya menjadi Paulus. Dialah yang giat menyebarkan Kristen kepada non Yahudi. Ajaran anehnya mempromosikan membebaskan pemeluk untuk tidak khitan, yang terkenal dengan istilqh "sunat rohani".
Yerusalem makin kacau. Perang saudara Yahudi dan Samaria, pemberontakan kepada Romawi terjadi dimana-mana. Kaisar Nero menyalahkan sekte kristen yang makin tumbuh. Nero menjadi sangat anti kristen, pembantaian dan penyaliban tak terhindarkan bagi sekte kristen. Jika bentuk Yunani dari kaisar Nero ditranslasikan ke Ibrani dan konsonan-konsonan itu diganti angka-angka akan menghasilkan angka 666.
Perang Saudara
Pemberontakan tidak terbendung lagi. Para pendeta berkumpul membahas apakah masih harus loyal kepada Romawi. Dan keputusan mereka adalah memberontak. Raja Agrippa II mengirim pasukan untuk mendukung kaum moderat yang menolak memberontak, namun dimenangi kaum ekstrimis. Kaisar Nero yang menyepelekan mengirim pasukan kecil romawi ke Yerusalem, namun mereka semua terbantai. Yahudi menguasai Yerusalem kembali untuk sekian lama. Namun penginaan ini akan dibalas Nero yang membuat Yerusalem jadi neraka.
Kaisar Vespasian dan Titus : Neraka datang
Nero mengirim jendralnya Vespasian dan putra Vespasian, Titus untuk memimpin pasukan. Pasukan berkekuatan 60.000 orang, 4 kavaleri, pelontar, pemanah, dan kavaleri Herod Agrippa II akan berhadapan dengan 21.000 serdadu Yahudi.
Titus memutuskan membangun tembok pengurung untuk menurup seluruh kota. Tak pelak lagi, kelaparan pun terjadi. Gerombolan-geeombolan bersenjata berkeliaran mencari makan. Tentara-tentara Yahudi menjadi gila. Memasuki rumah sipil untuk merebut makanan. Mereka tidak segan-segan membunuh jika tidak diberi. Anak-anak berkeliaran di jalan dengan perut buncit semua (busung lapar), kelaparan melanda semua kota, mayat-mayat berserakan di jalan. Josephus, sejarahwan sekaligus saksi mata mengatakan wanita sampai merebus anak-anaknya untuk dimakan.
Tahun 70 M setelah pengepungan selama 5 Bulan, akhirnya pasukan Romawi masuk dan membakar kota termasuk kuil suci. Titus kaget kuil suci terbakar memerintahkan agar dipadamkan. Namun terlambat, orang Yahudi yang melihatnya memberikan pertempuran yang menggila. Namun pasukan Romawi terlalu kuat. Pembantaian tak terelakkan lagi seolah-olah Yahudi datang hanya untuk mati. 10.000 orang yahudi tewas di dalam kuil yang menyala.
Tentara Romawi yang mengamuk memasuki kuil dan menjarah seluruh emas dan harta kuil. Wanita dan anak-anak yang bersembunyi di dalam kuil yang berharap keajaiban dengan bersembunyi di sana, dibakar jalan keluarnya, menghanguskan semua yang hidup. Orang kaya menelan harta mereka berharap bisa lolos. Mendengar isu ini, tentara romawi bukan hanya membunuh, tapi juga membela perut mayat-mayat yahudi untuk diambil emasnya.
1 juta lebih yahudi tewas (ini mungkin sedikit dibesar-besarkan Josephus, saksi kunci) dan hanya menyisakan 97.000 orang yang selamat. Kali ini Kuil Suci tidak akan pernah dibangun kembali, Yerusalem tinggal menyisahkan western wall yang dipanggil tembok ratapan (orang yahudi juga berdoa di sini meratapi keruntuhan kuil dan berharap dibangun kembali suatu saat nanti)
KRISTEN LAHIR
Pembantaian yang dilakukan oleh Titus terjadi tidak lama setelah Yesus disalib. Kiamat yang diberikan Titus dan kehancuran kuil suci membenarkan kenabian Yesus. Kaum Kristen semakin berkembang termasuk Kristen non Yahudi. Kali ini Kristen benar-benar terlepas dari agama induknya. Romawi terus mewaspadai sekte kristen ini dengan tetap mempertahankan pajak anti Yahudi dan penyiksaan terhadap pemeluk kristen.
Kaisar Hadrian : Nama Yerusalem menjadi Palestina
Saat pasukan kaisar Trajan menuju ke Irak, orang-orang yahudi Afrika, Mesir, Cyprus dan Parthia menyerang dan membantai pasukan kaisar. Ini membuat kaisar Trajan takut akan pengkhianatan yahudi dibelakangnya dan di Babilonia. Kaisar memerintahkan membasmi ras yahudi dari Irak sampai Yahudi.
Pengganti Trajan, kaisar Hadrian memiliki solusi untuk orang yahudi. Ia menghapus Yerusalem baik peta maupun namanya. Ia membangun kota Romawi klasik di Yerusalem, mendirikan kuil Jupiter tepat di atas bekas salib Yesus, membangun kuil suci dan patungnya sendiri di atas bekas Bait Suci, dan mengganti nama Yerusalem menjadi Palestina, diambil dari nama musuh kuno Yahudi; Filistin.
Romawi Krisis
Mulai tahun 235, Impeeium mengalami krisis selama 30 tahun baik karena dalam maupun akibat faktor luar. Di timur, impeeium baru Persia menantang Romawi. Dalam krisis ini Romawi menyalahkan orang kristen karena tidak mau menyembah dewa mereka. Kristen memasuki masa-masa suram dalam beberapa kaisar mendatang, banyak yang disiksa dan menjadi martir.
Romawi Memeluk Kristen : Constantine yang Agung
Tahun 321, keajaiban terjadi. Constantin menginvasi Italia dan menyerang rivalnya di luar Romawi. Malam sebelum pertempuran ia melihat didepannya "di langit tanda salib cahaya" dan mendapat "kebatinan" ; Dengan tanda ini, engkau akan menaklukkan. Jadi ia menghiasi tameng tentaranya dengan tulisan "Chi-Ro", dua huruf pertama dari "Christ". Keesokan harinya, ia menang dalam pertempuran. Constantin merasa berhutang pada Tuhan Kristen.
Pada saat itu, Manichainisme dan Mithrasime sangat populer. Ayah Constantine sendiri dipuja sebagai matahari yang tak tertandingi. Tidak tahu alasan Constantin memeluk kristen. Yang paling penting Tuhan Kristen selalu memberinya kemenangan. Constantine menerapkan sistem satu Negara, satu kaisar, satu agama. Ia melarang pagan, pertunjukan gladiator, mendeklarasikan hari minggu (hari matahari) sebagai hari Sabat.
Helena dan misi mengumpulkan seluruh situs Yesus
Helena, ibu Constantine adalah pemeluk kristen awal. Constantin mempunyai rencana besar membangun kembali Yerusalem dengan versi agama Kristen, bukan Yahudi. Tempat bekas penyaliban dan makam Yesus yang sudah dibangun kuil Hadrian, diperintahkan dihancurkan kuil pagan dan patung Hadriannya, mengekskavasi makam asli dan membangun sebuah balisika yang megah bertahta emas. Dan Ibu Constantin, Helena yang bertugas mengawasi semua itu.
Helena bertekad menemukan semua situs-situs Yesus. Dia menemukan 3 salib kayu adan papan tulisan "Yesus dari Nazaret" dan paku-paku aslinya, namun tidak tahu mana yang asli. Diceritakan jika Helena dan uskup meletakkan potongan-potongan kayu di samping wanita sekarat. Saat kayu ketiga diletakkan, wanita yang lumpuh itu membuka mata, bangkit, berjalan dan segar bugar. Helena mengirim satu bagian kayu ini ke putranya Constantin beserta paku-pakunya. Oleh Kaisar dipasang di tali kekang kudanya.
Mulai saat itu, semua umat kristen mengidam-idamkan relik-relik suci dari Yerusalem. Tulisan Chi-Ro di tameng pasukan segera diganti dengan simbol Kristen, salib. Tiga gereja dibangun. Tahun 333, meski belum selesai, peziarah mulai ramai membanjiri Yerusalem.
Untuk Yahudi, mereka dilarang memasuki kota ini kecuali 1 kali setahun saat ziarah, dan bagi mereka yang menghalangi saudaranya pindah ke agama kristen akan langsung dibakar. Hingga penerus Constantin menyebarluaskan hukum yang lebih anti yahudi; melarang pernikahan antar Yahudi.
Kaisar Julian, bangkitnya Yahudi dan terpuruknya Kristen
Tahun 362, takdir membalikkan nasib Kristen dan Yahudi. Kaisar baru, Julian saat perjalanan menginvasi Persia menanyai satu delegasi Yahudi. "Mengapa engkau tidak berkurban?". Jawab Yahudi, "kami tidak diperbolehkan, bolehkah kami membangun kembali kota dan kuil kami kembali?".
Jawaban Kaisar Julian mengejutkan, "Aku akan berusaha keras membangun kembali kuil Tuhan Paling Tinggi". Jawaban kaisar memberi antusias bagi Yahudi.
Julian memulihkan Yerusalem, mencabut pajak anti Yahudi, membeei gelar panglima wilayah kepada pendeta mereka. Orang-orang Yahudi dari berbagai wilayah berduyun-duyun memasuki Yerusalem merayakan keajaiban ini.
Bukan hanya itu, Julian memulihkan paganisme dewa-dewa Romawi dan menganggap kristen sangat tidak Romawi, menihilkan klaim kristen sebagai pewaris Israel sejati. Julian percaya orang-orang Yunani menyembah Tuhan Paling Tinggi Yahudi sebagai Zeus. Kuil yahudi pun dibangun, Yahudi kembali memegang kendali Yerusalem. Namun kuil tidak selesai dibangun karena terjadi gempa yang membakar bangunan-bangunan dan Julian terbunuh saat bentrokan di Samara.
Akhirnya pengganti Julian, Theodosius I membalikkan kembali semua tindakan Julian dan menjadikan Kristen agama resmi Kekaisaran.
ISLAM DATANG
Bersambung................
>>>>>>
Part 2<<<<<< klik sini
Fb:
Pengetahuan, artifak, dan misteri dunia
Sumber:
https://books.google.co.id/books?
https://books.google.co.id/books/about/Jerusalem.html?id=QO0-lV0rxsQC&redir_esc=y
id=_M1bCgAAQBAJ&pg=PA52&lpg=PA52&dq=akhenaten+abdi+hepa&source=bl&ots=pOGcHB-3J_&sig=UN_PuLudVXSBVCRQtdz3bXpUWiY&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=akhenaten%20abdi%20hepa&f=false
peacethought.com/prayer.htm
http://www.ancient-origins.net/history-famous-people/posterity-neo-babylonia-dramatic-reign-nebuchadnezzar-ii-003607
http://www.livius.org/articles/place/jerusalem/
http://www.sacred-texts.com/jud/josephus/war-6.htm